Komunikasi yang kurang sehat sering terjadi biasanya karena ada arogansi atau egoisme dalam diri. Di bawah ini adalah sepuluh kekeliruan percakapan atau bentuk komunikasi yang tidak sehat yang bisa menyebabkan hubungan justru semakin renggang:
- Tidak Santun dalam Berkomunikasi
Apa jadinya bila kamu mendapati seseorang berbicara kasar kepada kamu? Arogan dan selalu menyerang? Kalau kamu bisa menjadi bantal dengan kesabaran kamu atas lemparan kata-katanya yang melecut emosi, situasi bisa cukup bisa dikendalikan. Namun apa jadinya bila ternyata kamu pun terprovokasi seperti saling mengadu batu? Pecah. Itulah akibatnya bila kesantunan tak ada dalam percakapan. Kesantunan menjadi harga mati. Kesantunan terlihat dari senyum yang jujur, respons yang positif, dan emosi yang terkendali. Kesantunan melahirkan pikiran yang dingin dan jalan keluar. Arogansi hanya akan menyebarkan pesan tak sampai, memuaskan ego sesaat, dan meretakkan sebuah hubungan.
- Tidak Mendengar dengan Baik
Bagaimana perasaan kamu bila saat kamu bicara, teman bicara kamu malah terus memainkan ponselnya? Atau mengalihkan fokus pada pekerjaan yang sebenarnya bisa ditunda? Tentu kamu merasa sakit hati atau kurang dihargai. Hargailah ia yang berbicara dengan memerhatikannya. Bukan hanya menjadi mendengar, tapi juga menyimak. Simak bagaimana ia mengutarakan pesannya dengan mimik wajah dan bahasa tubuhnya. Ia menjadi hal yang penting untuk diperhatikan. Bukankah Tuhan pun menciptakan dua telinga dan satu mulut adalah agar kita lebih banyak mendengar daripada berbicara?
- Selalu Mendominasi
Teman bicara kamu mungkin pertama akan merasa bosan, selanjutnya ketika topik kemudian menjadi tidak menarik, ia meninggalkan kamu. Itu masih lebih baik ketimbang ia mencap kamu menjadi sosok yang harus dijauhi karena ia berpikir kamu hanya akan membuang waktunya.
- Semuanya Tentang diri Sendiri
Terkait dengan dominasi pembicaraan, tahukah kamu bahwa sudah menjadi sifat dasar manusia ingin lebih menceritakan tentang dirinya sendiri. Kamu butuh sedikit pengendalian dan trik. Justru bila Kamu menyediakan diri dan bertanya tentang teman bicara kamu, percakapan bisa menjadi berkembang. Ia akan merasa diperhatikan. Namun berhentilah memberikan pertanyaan terus menerus sehingga teman bicara kamu merasa diinterogasi. Proporsional saja.
- Hanya Jawaban Singkat
Bayangkan kamu berbicara panjang lebar namun teman bicara kamu hanya mengucapkan “Ya”/”Tidak”, bagaimana perasaan kamu?. Bila kamu menggunakan closed questions itu menjadi hal yang wajar. Namun bila kamu mulai membuka percakapan dengan open questions seperti “Bagaimana pengalaman liburan kemarin, cerita dong?” lalu jawabannya hanya “Ya, begitulah”, bagaimana tanggapan kamu? Tidak enak bukan. Maka sertakan perasaan positif kamu untuk terlibat dalam percakapan agar menarik dan dapat mendekatkan hubungan.
The Biggest Communication Problem Is That We Do Not Listen To Understand, We Listen To Reply. – Unknown
- Membuang Tatapan Mata
Barangkali perasaan diremehkan menjadi akibat dari sebab utama ini (membuang tatapan mata-red). Hati-hati, bisa jadi bila kamu melakukan ini, teman bicara kamu merasa dianggap tidak penting dan justru kesan negatif timbul terhadap kamu. Perhatikanlah teman bicara kamu. Fokus pada area segitiga antara kedua mata dan hidung.
- Negative Topic
Tidak ada gunanya pula mendengarkan isi pembicaraan yang hampir semuanya negatif. Entah itu mengungkap aib seseorang, mempersepsikan negatif kepada suatu kejadian, atau menceritakan diri kamu dengan keluhan-keluhan. Orang akan berusaha menjauh dan jengah. So please be positive. Percakapan kamu akan lebih menyenangkan.
- Tidak Memerhatikan Waktu
Padahal teman bicara kamu sudah memperlihatkan wajah gusar dan sering melihat jam tangan, tetapi kamu terus saja bercerita tanpa peka dengan bahasa tubuh ini. Inilah kekeliruan yang sering kali terjadi. Peka terhadap waktu dan tahu kapan segera mengakhiri pembicaraan kamu adalah suatu hal yang penting.
- Sok Tahu
Mungkin kamu ingin terlihat pintar. Apapun kamu katakan tanpa dasar. kamu ingin menyita perhatian tapi yang terjadi malah diri kamu secara tidak langsung berada dalam posisi rendah. Jujurlah pada diri sendiri.
- Menyela Pembicaraan
Sikap ini bisa menimbulkan perasaan kesal kepada salah satu teman bicara yang dipotong pembicaraannya. Dengarkan sampai selesai atau ketika ia mulai mengajukan pertanyaan, kamu bisa masuk ke pembicaraan dari sana.
Jadi, apakah kamu pernah melakukan salah satunya? Semoga dengan menghindari kesepuluh hal di atas, kita juga bisa terhindar dari komunikasi yang tidak sehat.
ditulis oleh Afif Luthfi
Related Articles
DISC Series – Memahami Kepribadian Bertipe Steadiness
Steadiness adalah salah satu kepribadian dalam DISC Personality Profile. Apa ciri-ciri dari orang bertipe steadiness? Lalu bagaimana menghadapi orang “S”?
DISC Series – Memahami Kepribadian Bertipe Influence
Influence adalah salah satu kepribadian dalam DISC Personality Profile? Bagaimana ciri-cirinya? dan bagaimana menghadapi tipe I?
DISC Series – Memahami Kepribadian Bertipe Dominan
Dominan adalah salah satu kepribadian dalam DISC Personlity Profile. Bagaimana ciri-cirinya? dan bagaimana cara menghadapi tipe D?